الموضوع: Apa itu Wasilah? Apakah boleh bagi kita untuk bersaing dan berlomba-lomba dengan para nabi dan rasul (sholawat dan salam untuk mereka) atas Wasilah itu?

النتائج 1 إلى 3 من 3
  1. افتراضي Apa itu Wasilah? Apakah boleh bagi kita untuk bersaing dan berlomba-lomba dengan para nabi dan rasul (sholawat dan salam untuk mereka) atas Wasilah itu?

    Apa itu Wasilah? Apakah boleh bagi kita untuk bersaing dan berlomba-lomba dengan para nabi dan rasul atas Wasilah itu
    ?




    اقتباس المشاركة 210354 من موضوع Ensiklopedia Soal Jawab Ringkas - Juz 1


    وسألَ سائلٌ فقال: ما هي الوسيلة؟ وهل يجوز أن نُنافس الأنبيّاء والرُسل عليهم الصلاة وسلام عليها؟
    وأجاب الذي عنده عِلم الكتاب فقال:


    Pertanyaan: Apa itu Wasilah? Apakah boleh bagi kita untuk bersaing dan berlomba-lomba dengan para nabi dan rasul (sholawat dan salam untuk mereka) atas Wasilah itu
    ?

    Yang empunya ilmu Al-Kitab (Al-Mahdi) menjawab, dia berkata:


    بسم الله الرحمن الرحيم
    إن الوسيلة هي أقرب درجةٌ إلى عرش الرحمن في قمة جنّة النّعيم لا تنبغي إلّا أن تكون لعبدٍ من عبيد الله وجعله الله مجهولاً بين عباده، والحكمة من ذلك لكي يتمّ التنافس في حبّ الله وقُربه من كافة عباده المُسلمين سواءً المُرسلين أو الصالحين أيّهم أقرب لكي يعبدوا الله وحده لا شريك له. تصديقاً لقول الله تعالى:
    { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَابْتَغُوا إِلَيْهِ الْوَسِيلَةَ وَجَاهِدُوا فِي سَبِيلِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ ﴿٣٥﴾ } صدق الله العظيم [المائدة]

    Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Mengasihani
    Sesungguhnya Wasilah adalah derajat yang paling dekat dengan Arasy Ar-Rahman di puncak tertinggi Jannah An-Na'im, tidaklah derajat tertinggi itu layak kecuali ianya untuk seorang hamba di antara hamba-hamba Allah, dan Allah telah menjadikan hamba pemilik derajat itu majhul (tidak diketahui siapa) di antara hamba-hamba-Nya.

    Hikmah dari yang demikian itu adalah supaya sempurnanya saling bersaing dan berlomba-lomba (at-tanafus) dalam mendapatkan cinta Allah, dan dalam menggapai kedekatan dengan-Nya, oleh seluruh hamba-Nya yang muslim (berserah diri pada-Nya) sama ada dari kalangan para rasul atau dari kalangan orang-orang sholih, untuk bersaing dan berlomba-lomba siapa di antara mereka yang lebih dekat dengan-Nya, supaya mereka semua menyembah Allah semata-mata tiada sekutu bagi-Nya.

    Pembenaran terhadap firman Allah Ta'ala:

    Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah -Wasilah- jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan. (35)
    Maha Benar Allah
    [Al-Ma'idah]


    واعلم إنما تُسمى الوسيلة لأنها ليست الغاية، ولكنك إذا تركتَ اللهَ حصرياً للأنبيّاء والمُرسلين ليتنافسوا عليه وحدهم ورأيتَ أنه لا يحقُّ لك أن تُنافسهم في حبّ الله وقُربه فاعلم أنك قد أشركت بالله وبالغت في عباده المُكرمين بغير الحقّ، وإنما هم عبيدٌ لله مِثلكم فلا فرق عند الله ولا مُجاملة لديه سُبحانه بين عباده، وقال الله تعالى:
    { يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ ﴿١٣﴾ } صدق الله العظيم [الحجرات]

    Ketahuilah olehmu bahawa ia dinamakan Wasilah kerana ianya bukanlah tujuan, akan tetapi, bilamana engkau meninggalkan Allah semata-mata hanya untuk para nabi dan rasul supaya mereka sahaja yang bersaing dan berlomba-lomba, lalu engkau berpendapat bahawa tidak layak bagimu untuk berlomba dan bersaing dengan mereka dalam mendapatkan kecintaan Allah serta kedekatan-Nya, maka ketahuilah olehmu bahawa engkau telah menyekutukan Allah dan engkau telah berlebih-lebihan terhadap hamba-hamba-Nya yang mulia tanpa alasan yang benar.

    Sesungguhnya mereka itu (para nabi dan rasul) hanyalah hamba-hamba Allah jua seperti kalian, tidak ada perbezaannya di sisi Allah dan tidak ada mujamalah (kata-kata hampa/basa-basi) di
    antara hamba-hamba-Nya di sisi-Nya Maha Suci Dia.

    Firman Allah Ta'ala:

    Wahai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kalian dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kalian saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kalian. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (13)
    Maha Benar Allah
    [Al-Hujurat]



    وسلامٌ على المُرسلين، والحمدُ لله رَبّ العالمين..
    خليفة الله الإمام المهديّ ناصر محمَّد اليماني.


    Salam ke atas para rasul utusan dan segala
    pujian hanya bagi Allah Tuhan Semesta Alam..


    Khalifah Allah Al-Imam Al-Mahdi Naser Mohammed Al-Yamani

    _____

    sumber:
    https://nasser-alyamani.org./showthread.php?t=1969

    اضغط هنا لقراءة البيان المقتبس..

  2. افتراضي

    Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.




    اقتباس المشاركة 81532 من موضوع Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.


    Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

    بسم الله الرحمن الرحيم

    Question: Katakan pada kami tentang berkompetisi untuk mencintai Allah!



    Imam Nasser:

    Pintu untuk berkompetisi dalam mencintai Allah tidak tertutup atau dibatasi hanya kepada Nabi-nabi. Ada beberapa hamba yang mencintai Allah yang melebihi Nabi-nabi dan yang lebih mengetahui daripada nabi-nabi.

    Ini sejalan dengan ayat tentang hamba Allah yang sholeh:

    فَوَجَدَا عَبْدًا مِّنْ عِبَادِنَا آتَيْنَاهُ رَحْمَةً مِّنْ عِندِنَا وَعَلَّمْنَاهُ مِن لَّدُنَّا عِلْمًا [١٨:٦٥]

    Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.

    قَالَ لَهُ مُوسَىٰ هَلْ أَتَّبِعُكَ عَلَىٰ أَن تُعَلِّمَنِ مِمَّا عُلِّمْتَ رُشْدًا [١٨:٦٦]

    Musa berkata kepadanya (hamba Allah yang sholeh): "Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu?"

    قَالَ إِنَّكَ لَن تَسْتَطِيعَ مَعِيَ صَبْرًا [١٨:٦٧]

    Dia menjawab: "Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sanggup sabar bersama aku.

    وَكَيْفَ تَصْبِرُ عَلَىٰ مَا لَمْ تُحِطْ بِهِ خُبْرًا [١٨:٦٨]

    Dan bagaimana kamu dapat sabar atas sesuatu, yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?"

    قَالَ سَتَجِدُنِي إِن شَاءَ اللَّهُ صَابِرًا وَلَا أَعْصِي لَكَ أَمْرًا [١٨:٦٩]

    Musa berkata: "Insya Allah kamu akan mendapati aku sebagai orang yang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam sesuatu urusanpun".

    قَالَ فَإِنِ اتَّبَعْتَنِي فَلَا تَسْأَلْنِي عَن شَيْءٍ حَتَّىٰ أُحْدِثَ لَكَ مِنْهُ ذِكْرًا [١٨:٧٠]

    Dia berkata: "Jika kamu mengikutiku, maka janganlah kamu menanyakan kepadaku tentang sesuatu apapun, sampai aku sendiri menerangkannya kepadamu".

    [Al-Kahfi:65-70]



    Pendapat yang menyatakan bahwa hanya nabi-nabi yang dapat berkompetisi dalam mencintai Allah dan mendekat pada-Nya adalah alasan mengapa kebanyakan orang telah membesar-besarkan cinta mereka terhadap nabi-nabi mereka yang mana itu menyamakan atau lebih mencintai nabi-nabi dari pada cinta mereka kepada Tuhan, ini merupakan bentuk menyekutukan Allah.

    Mereka hanyalah hamba Allah dan mereka memiliki pesan, namun kita tidak mungkin membolehkan cinta kita kepada mereka untuk menjadi lebih besar dari cinta kita kepada Allah.

    Ini adalah kesalahan yang telah berlaku saat ini di antara orang Kristen dan sekarang juga kaum muslimin ketika mereka meminta Shafaat (pengampunan) kepada Nabi Muhammad SAW bukan mengingat ayat di Al-Qur'an yang mengatakan:


    اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ ۖ مَا لَكُم مِّن دُونِهِ مِن وَلِيٍّ وَلَا شَفِيعٍ ۚ أَفَلَا تَتَذَكَّرُونَ [٣٢:٤]

    Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy. Tidak ada bagi kamu selain dari pada-Nya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa'at. Maka apakah kamu tidak memperhatikan? [As-Sajdah:4]

    وَأَنذِرْ بِهِ الَّذِينَ يَخَافُونَ أَن يُحْشَرُوا إِلَىٰ رَبِّهِمْ ۙ لَيْسَ لَهُم مِّن دُونِهِ وَلِيٌّ وَلَا شَفِيعٌ لَّعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ [٦:٥١]

    Dan berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu kepada orang-orang yang takut akan dihimpunkan kepada Tuhannya (pada hari kiamat), sedang bagi mereka tidak ada seorang pelindung dan pemberi syafa'atpun selain daripada Allah, agar mereka bertakwa.


    Maka ini adalah alasan mengapa mereka berhenti berkompetisi dalam mencintai Allah, dengan asumsi bahwa nabi-nabi telah memenangkan kompetisi ini seperti berkompetisi dalam mencintai Allah terbatas hanya pada nabi-nabi.

    Tidakkah kalian lihat apa yang dikatakan Al-Qur'an tentang menemukan jalan untuk mendekat pada Allah:

    أُولَٰئِكَ الَّذِينَ يَدْعُونَ يَبْتَغُونَ إِلَىٰ رَبِّهِمُ الْوَسِيلَةَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ وَيَرْجُونَ رَحْمَتَهُ وَيَخَافُونَ عَذَابَهُ ۚ إِنَّ عَذَابَ رَبِّكَ كَانَ مَحْذُورًا [١٧:٥٧]

    Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah) dan mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya; sesungguhnya azab Tuhanmu adalah suatu yang (harus) ditakuti. [Al-Isra’:57]

    يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ [٥٨:١١]

    niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. [Al-Mujaadilah : 11]

    وَمَا يُؤْمِنُ أَكْثَرُهُم بِاللَّهِ إِلَّا وَهُم مُّشْرِكُونَ [١٢:١٠٦]

    Dan sebahagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah (dengan sembahan-sembahan lain). [Yusuf : 106]

    Ini adalah hasil dari mempercayai bahwa pintu kompetisi dalam mencintai Allah hanya terbatas pada nabi-nabi…dan lalu mereka membesar-besarkan aturan dari nabi-nabi sehingga mereka berhenti berkompetisi dalam mencintai Allah beranggapan bahwa pintu tertutup dan terbatas hanya pada nabi-nabi…:


    قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ تَعَالَوْا إِلَىٰ كَلِمَةٍ سَوَاءٍ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ أَلَّا نَعْبُدَ إِلَّا اللَّهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهِ شَيْئًا وَلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا أَرْبَابًا مِّن دُونِ اللَّهِ ۚ فَإِن تَوَلَّوْا فَقُولُوا اشْهَدُوا بِأَنَّا مُسْلِمُونَ [٣:٦٤]

    Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah". Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)". [Al-Imron : 64]


    Para nabi tidak pernah mengajarkan pada mereka untuk menyembah diri mereka tapi menyembah Allah dan tidak mempersekutukan-Nya.

    وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَّسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ ۖ فَمِنْهُم مَّنْ هَدَى اللَّهُ وَمِنْهُم مَّنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ الضَّلَالَةُ ۚ فَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَانظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِينَ [١٦:٣٦]

    Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu", maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).


    Namun orang-orang Muslim melakukan apa yang dilakukan oleh orang-orang Kristen dan jatuh ke dalam kesalahan yang sama dengan berpikir bahwa tidak ada yang dapat berkompetisi dengan nabi-nabi dalam mencintai Allah.

    Itulah alasan mereka berpikir nabi akan mengampuni umatnya dengan (shafaat) ketika hanya ada satu pemberi maaf yaitu Allah dan tidak ada yang lain……

    Peluang untuk berkompetisi dalam mencintai Allah terbuka untuk semua hamba-Nya dari manusia dan jin dan malaikat….cintailah Allah melebihi cinta kalian kepada nabi-nabi:

    وَمِنَ النَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ اللَّهِ أَندَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ ۖ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِّلَّهِ ۗ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُوا إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا وَأَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ [٢:١٦٥]

    Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).



    -Imam Nasser Muhammad Al-Yamani-

    ____________
    sumber asal
    https://nasser-alyamani.org./showthread.php?t=490

    Terjemahan English-Melayu oleh (C)
    اضغط هنا لقراءة البيان المقتبس..

  3. افتراضي

    Apakah balasan bagi mereka yang mengikutimu, apakah kamu punya dalil terhadap yang demikian itu
    ?

    Read more: https://nasser-alyamani.org./showthread.php?t=29915

    اقتباس المشاركة 248410 من موضوع Ensiklopedia Soal Jawab Ringkas - Juz 2

    وسأل سائلٌ فقال: فما جزاء من اتَّبعك وهل معك دليلٌ على ذلك؟

    Apakah balasan bagi mereka yang mengikutimu, apakah engkau punya dalil terhadap yang demikian itu
    ?



    وأجاب الذي عنده علم الكتاب فقال:

    Jawaban:


    بسم الله الرحمن الرحيم
    للأسف إنَّ المهديّ المنتظَر وجد أنّ أول من كفر بالدعوة إلى اتِّباع مُحكم القرآن هم المؤمنون الذين يعلمون أنّ القرآن العظيم هو الحقّ من ربّ العالمين فأعرضوا عن الدعوة إلى اتِّباع محكم كتاب الله والكفر بما يخالف لمحكمه إلا قليلاً من المُسلمين من الذين استجابوا لدعوة المهديّ المنتظَر إلى الله والتنافس في حُبه وقربه؛ أولئك هم أحباب الله ورسوله ولم يقولوا إنما حبيب الله هو محمد رسول الله -صلّى الله عليه وآله وسلّم- فقط من بين المُسلمين؛ بل انضموا إلى العبيد للمُنافسة إلى الربّ المعبود ولم يذروا الله لأنبيائه ورُسله؛ بل أخلصوا عبادتهم لربِّهم فاجتمعت قلوبهم في محبة الله فأحبّهم الله وقربهم وجعلهم أحباب الرحمن الذي وعد بهم في مُحكم القرآن، تنزَّه حُبهم لربِّهم عن الطمع المادي ولن يرضيهم ربّهم بالملكوت كُله حتى يُحقق لهم النّعيم الأعظم من ملكوت ربّهم فيكون حبيبهم الودود راضٍياً في نفسه لا مُتحسراً ولا حزيناً، فما أعظم التكريم الذي أعدَّه الله لهم ولن يحشرهم إلى جنته بادئ الأمر ولن يحشرهم إلى ناره؛ بل يتم حشرهم إلى ربّهم على منابر من نور تكريماً لهم من بين المُتقين ومن بين خلقه أجمعين تصديقاً لقول الله تعالى:
    { يَوْمَ نَحْشُرُ الْمُتَّقِينَ إِلَى الرَّحْمَنِ وَفْدًا } صدق الله العظيم [مريم:85]

    Dengan nama Allah Ar Rahman Ar Rahim

    Malangnya, Al Mahdi Al Muntadhar mendapati mereka yang pertama sekali mengingkari seruan dakwah untuk mengikuti muhkam Al-Qur'an adalah mereka yang beriman, yang tahu bahawa Al Qur'an adalah kebenaran dari Tuhan Semesta Alam.

    Namun mereka berpaling dari seruan dakwah untuk mengikuti muhkam Kitabullah, serta untuk menolak perkara yang bertentangan dengan muhkamnya, kecuali sedikit sahaja yang menyambut seruan ini dari kalangan kaum muslimin, yang menyambut seruan Al Mahdi Al Muntadhar yang menyeru kepada Allah, supaya saling berlomba-lomba dan bersaing dalam menggapai kecintaan Allah dan mendapatkan kedekatan dengan-Nya;

    Mereka itulah para kekasih Allah dan rasul-Nya, mereka tidak mengatakan sesungguhnya kekasih Allah hanyalah Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam- sahaja di antara muslimin; bahkan mereka bergabung bersama para penyembah untuk berlomba-lomba menuju Tuhan yang disembah, mereka tidak meninggalkan Allah hanya untuk para nabi dan rasul;

    Bahkan mereka mengikhlaskan ibadah mereka hanya untuk Tuhan mereka, lantas hati-hati mereka menyatu dalam kecintaan Allah, maka Allah mencintai mereka dan menjadikan mereka dekat dengan-Nya, Allah telah menjadikan mereka sebagai para kekasih Ar Rahman, yang telah Dia janjikan dalam Al-Qur'an akan kedatangan mereka
    (kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka mencintai Allah).

    Kecintaan mereka kepada Tuhan telah menjauhkan mereka dan mensucikan mereka dari sifat tamak terhadap kebendaan, Tuhan mereka tidak akan membuatkan mereka puas dan rela dengan seluruh kerajaan-Nya, sehinggalah terealisasi menjadi nyata bagi mereka An Na'eem Al A'dhom -kenikmatan teragung- yang lebih besar nikmatnya dari kerajaan Tuhan mereka, agar Tuhan mereka yang Maha Mencintai menjadi redha dalam Diri-Nya, tiada duka dan murka.

    Betapa besarnya kemuliaan yang telah Allah persiapkan untuk mereka, Allah tidak akan mengumpulkan mereka di syurga-Nya sejak awal lagi dan Dia juga tidak mengumpulkan mereka di neraka-Nya; namun mereka semua dihimpunkan kepada Tuhan mereka di atas mimbar-mimbar dari cahaya, sebagai sebuah kemuliaan untuk para kekasih Ar-Rahman di antara orang-orang yang bertakwa dan di antara para makhluk ciptaan Allah seluruhnya.

    Pembenaran terhadap firman Allah Ta'ala:

    (Ingatlah) hari (ketika) Kami mengumpulkan orang-orang yang takwa kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sebagai perutusan yang terhormat, (85)
    Maha Benar Allah
    [Maryam]


    ومنهم القوم الذي نبَّأكم عنهم محمد رسول الله -صلّى الله عليه وآله وسلّم- في الحديث الحق:
    [ يا أيها الناس، اسمعوا واعقلوا واعلموا أن لله عز وجل عباداً ليسوا بأنبياء ولا شهداء، يغبطهم الأنبياء والشهداء على مجالسهم وقربهم من الله، فجاء رجل من الأعراب من قاصية الناس وألوى بيده إلى نبي الله صلى الله عليه وسلم، فقال: يا نبي الله، ناس من الناس، ليسوا بأنبياء ولا شهداء يغبطهم الأنبياء والشهداء على مجالسهم وقربهم من الله! انعتهم لنا – يعني صفهم لنا -، فسُرّ وجه رسول الله صلى الله عليه وسلم لسؤال الأعرابي، فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: هم ناس من أفناء الناس، ونوازع القبائل، لم تصل بينهم أرحام متقاربة، تحابوا في الله وتصافوا، يضع الله لهم يوم القيامة منابر من نور فجلسهم عليها ]. صدق عليه الصلاة والسلام.

    Di antara mereka itu, ada kaum yang telah diberitakan oleh Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam- kepada kalian, dalam hadits yang hak:

    "Wahai sekalian manusia! Dengar, pahami dan ketahuilah bahwa Allah Azza wa Jalla memiliki hamba-hamba, mereka bukan para Nabi ataupun Syuhada’ (orang-orang yang mati syahid), akan tetapi para Nabi dan Syuhada’ merasa iri pada mereka karena tempat dan kedekatan mereka dengan Allah pada hari Kiamat".

    Kemudian, salah seorang Badui datang, dia berasal dari pedalaman jauh dan menyendiri, dia menunjuk tangannya ke arah Nabi -shollallaahu 'alayhi wasallam- seraya berkata:

    “Wahai Nabi Allah! Sekelompok orang yang bukan para Nabi ataupun Syuhada’ tetapi para Nabi dan Syuhada’ merasa iri kepada mereka karena kedudukan dan kedekatan mereka dengan Allah, sebutkan ciri-ciri mereka untuk kami
    ?”

    Wajah Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam- bergembira karena pertanyaan orang Badui itu, lalu Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam- bersabda:

    "Mereka adalah orang-orang yang berasal dari berbagai penjuru dan orang-orang asing, di antara mereka tidak dihubungkan oleh kekerabatan yang dekat, mereka saling mencintai karena Allah dan saling tulus ikhlas, Allah menempatkan untuk mereka mimbar-mimbar dari cahaya pada hari Kiamat, Allah mendudukkan mereka di atasnya

    Benar sabda Rasulullah
    -shollallaahu 'alayhi wasallam-



    وأولئك هم أحباب الله من العالمين الذين استجابوا لدعوة التنافس في حُب الله وقربه فاجتمعت قلوبهم في محبة الله وهم من مختلف بقاع الأرض وذلك لأن دعوة الإمام المهدي هي دعوة عالمية عبر الشبكة العالمية تصل إلى مُختلف بقاع الأرض فاستجابوا للداعي إلى حب الله صفوة البشرية وخير البرية أحباب الرحمن في مُحكم القرآن بعد أن ارتدَّ المُسلمون عن اتِّباع دينهم في محكم القرآن العظيم فتركوا الله لأنبيائه ورُسله بسبب المُبالغة بغير الحقّ في أنبياء الله ورُسله وها هو الإمام المهدي يدعو كافة العبيد إلى التنافس مع العبيد إلى الربّ المعبود أيُّهم أحبّ وأقرب؟ وما كان قول المُسلمين إلا أن قالوا: "فهل تريدنا أن نُنافس محمداً رسول الله -صلّى الله عليه وآله وسلّم- في حُب الله وقربه فيطمع أحدنا أن يكون أحبّ وأقرب إلى الله؟ هيهات هيهات! بل أنت شيطانٌ أشِرٌ ولست المهديّ المنتظَر".

    Mereka itulah para kekasih Allah dari seluruh dunia, yaitu orang-orang yang menyambut seruan dakwah untuk saling berlomba-lomba dan bersaing (At-Tanaafus) dalam mendapatkan kecintaan Allah dan kedekatan-Nya, hati-hati mereka menyatu dalam cinta Allah padahal mereka itu dari tempat-tempat yang berbeza di muka bumi.

    Demikian ini kerana seruan dakwah Al Imam Al Mahdi adalah seruan dakwah antarabangsa, melalui jaringan internet global yang dapat sampai ke seluruh dunia, maka sambutlah seruan orang yang menyeru kepada kecintaan Allah, mereka itulah insan-insan pilihan di antara manusia.

    Mereka adalah sebaik-baik makhluk, para kekasih Ar Rahman yang dijanjikan dalam muhkam Al Qur'an, yang muncul setelah orang-orang Islam tidak lagi benar-benar mengikuti ajaran agama mereka pada muhkamnya, yang mana mereka telah membiarkan Allah hanya untuk para nabi dan rasul, disebabkan mereka terlampau berlebihan tanpa alasan yang benar terhadap para nabi dan rasul.

    Maka inilah dia Al Mahdi Al Muntadhar yang menyeru seluruh hamba untuk saling bersaing dan saling berlomba sesama para penyembah menuju Tuhan yang disembah, siapa antara mereka yang lebih cinta dan lebih dekat dengan Allah? Namun tiadalah yang dikatakan oleh orang-orang Islam kecuali mengatakan:

    "Adakah engkau mahu kami bersaing dengan Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam- dalam menggapai cinta Allah dan kedekatan-Nya, hinggakan setiap kami ini menjadi loba, semuanya ingin menjadi hamba yang paling cinta dan dekat dengan Allah? Tidak sama sekali! Bahkan engkau ini syaitan yang sangat sombong, engkau bukanlah Al Mahdi Al Muntadhar."



    ومن ثمّ يردُّ عليهم المهديّ المنتظَر وأقول: يا أمَّة الإسلام يا حُجاج بيت الله الحرام، إنَّ لكل دعوى بُرهان، وإنما أنا الإمام المهدي أفتيكم من مُحكم القرآن فأُثبتُ لكم دعوة التنافس إلى الرحمن أيّكم أحبّ وأقرب إن كنتم إياه تعبدون، ولم يبعث الله الإمام المهدي بكتابٍ جديدٍ ولذلك فلن تجدوني أحاجّكم إلا من محكم كتاب الله وسنَّة رسوله الحقّ، وسبقت فتوى الله بالحقّ في محكم كتابه عن كيفية عبادة العبيد إلى الربّ المعبود. وقال الله تعالى:
    { يَبْتَغُونَ إِلَى ربّهم الْوَسِيلَةَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ } صدق الله العظيم [الإسراء:57]

    Untuk itu Al Mahdi Al Muntadhar membalas mereka, aku katakan:

    Wahai umat Islam, wahai para jemaah haji di Baitullah, sesungguhnya setiap dakwaan perlu ada bukti, aku Al Imam Al Mahdi hanya memfatwakan kepada kalian dari muhkam Al Qur'an, yang mana aku buktikan kepada kalian akan seruan dakwah untuk saling berkompetisi, untuk sama-sama berlomba menuju Ar Rahman, siapa antara kalian yang lebih cinta dan lebih dekat pada-Nya, jika benar kalian ini menyembah hanya kepada-Nya.

    Allah tidak mengutus Al Imam Al Mahdi dengan kitab yang baru, kerana itulah kalian tidak akan menemukanku berhujjah dengan kalian kecuali dari ayat-ayat muhkamat Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam- yang hak, dan firman Allah telah menjelaskannya dengan kebenaran dalam muhkam Kitabullah, mengenai cara peribadatan sang penyembah kepada Tuhan yang disembah.

    Allah Ta'ala berfirman:

    Mereka sendiri mencari jalan (al wasilah) kepada Tuhan mereka, siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah)
    Maha Benar Allah
    [Al Israa]


    ويتبين لكم أن الله لم يفتِ عباده؛ أيُّ عبدٍ أحبّ إلى الله وأقرب من كافة عبيده في الملكوت؛ بل جعله عبداً مجهولاً ولذلك تجدون عبيده الذين لا يشركون به شيئاً يبتغون إلى ربّهم الوسيلة أيهم أقرب، فكلٌّ منهم يرجو أن يكون هو ذلك العبد. وليس التنافس فقط على مستوى الإنس؛ بل على مستوى عبيده في الملكوت كُله، ولذلك قال محمد رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم:
    [ سَلُوا اللَّهَ الْوَسِيلَةَ فَإِنَّهَا مَنْزِلَةٌ فِي الْجَنَّةِ لا تَنْبَغِي إِلا لِعَبْدٍ مِنْ عِبَادِ اللَّهِ وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ أَنَا هُوَ ]. صدق محمد رسول الله صلّى الله عليه وآله وسلّم.

    Maka jelaslah bagi kalian, bahawa Allah tidak menyatakan kepada hamba-Nya; siapa hamba yang lebih dicintai-Nya dan lebih dekat dengan-Nya dari seluruh hamba di kerajaan-Nya; bahkan Allah menjadikan hamba-Nya itu sebagai hamba yang tidak diketahui
    ('abdan majhuulan).

    Kerana itu kalian temukan hamba-hamba Allah yang tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apapun, mereka itu mencari jalan menuju Tuhan, mereka mendambakan (al wasilah) kedudukan yang tinggi di sisi-Nya, siapa antara mereka yang lebih dicintai dan lebih dekat dengan Allah, setiap mereka berharap agar dirinya-lah yang menjadi hamba yang mendapatkan kedudukan istimewa itu.

    Kompetisi ini bukan hanya terjadi pada tingkatan manusia sahaja, bahkan ianya berlaku pada semua peringkat hamba-hamba Allah di seluruh kerajaan-Nya.

    Sebab itulah Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam- bersabda:

    Mintalah kalian semua Al Wasilah dari Allah, kerana sesungguhnya Al Wasilah itu adalah sebuah tempat di syurga, sebuah kedudukan yang tidak diberikan kecuali untuk seorang hamba dari hamba-hamba Allah, aku berharap akulah yang menjadi hamba itu.
    Benar sabda Muhammad Rasulullah
    -shollallaahu 'alayhi wasallam-.



    وذلك لأنه مقر الدرجة العالية هي أقرب الدرجات إلى عرش الرحمن، ولذلك قال الله تعالى:
    { يَبْتَغُونَ إِلَى ربّهم الْوَسِيلَةَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ } صدق الله العظيم، فلماذا لا تبتغون الوسيلة إلى الله يا معشر المُسلمين وأعرضتم عن أمر الله في مُحكم كتابه: { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَابْتَغُوا إِلَيْهِ الْوَسِيلَةَ وَجَاهِدُوا فِي سَبِيلِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ } صدق الله العظيم [المائدة:35]؟ ولكن للأسف أبيتم ورفضتم وأعرضتم عن أمر الله في محكم كتابه فقلتم إنه لا ينبغي لكم منافسة محمدٍ رسول الله -صلّى الله عليه وآله وسلّم- على الوسيلة، ومن ثمّ يردُّ عليكم الإمام المهدي وأقول: فهل التنافس هو على الوسيلة بل: { اتَّقُوا اللَّهَ وَابْتَغُوا إِلَيْهِ الْوَسِيلَةَ } أيّكم أحب وأقرب إن كنتم مؤمنين؟ ولكن للأسف ينطبق عليكم قول الله تعالى: { وَمَا يُؤْمِنُ أَكْثَرُهُمْ بِاللَّهِ إِلا وَهُمْ مُشْرِكُونَ } صدق الله العظيم [يوسف:106]

    Demikian ini kerana tempat kedudukan yang tinggi itu adalah derajat kedudukan yang paling dekat dengan Arsy Ar Rahman, sebab itu Allah Ta'ala berfirman:

    Mereka sendiri mencari jalan (al wasilah) kepada Tuhan mereka, siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah),
    Maha Benar Allah.

    Lalu mengapa pula kalian tidak berharap mencari jalan untuk mencapai kedudukan -al wasilah- itu di sisi Allah wahai sekalian umat Islam, kalian telah berpaling dari perintah Allah dalam muhkam Kitab-Nya:


    Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan (al wasilah) yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan. (35)
    Maha Benar Allah
    [Al Maaidah]
    ?

    Akan tetapi malangnya kalian enggan, menolak serta berpaling dari perintah Allah dalam muhkam Kitab-Nya, kalian mengatakan tidaklah layak bagi kalian untuk bersaing dengan Muhammad Rasulullah -shollallaahu 'alayhi wasallam- buat mendapatkan Al Wasilah.

    Oleh itu Al Imam Al Mahdi membalas kalian, aku katakan:

    Apakah persaingan itu untuk mendapatkan al wasilah, bahkan
    bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan (al wasilah) yang mendekatkan diri kepada-Nya, siapa antara kalian yang lebih cinta dan dekat dengan Allah, jika sungguh kalian ini benar-benar beriman
    ?

    Namun malangnya, firman Allah Ta'ala berlaku terhadap kalian:

    Dan sebahagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah (dengan sembahan-sembahan lain). (106)
    Maha Benar Allah
    [Yusuf]



    ويا معشر المُسلمين اتقوا الله، فليس الهدف من إعلان التنافس هو على الوسيلة بل:
    { اتَّقُوا اللَّهَ وَابْتَغُوا إِلَيْهِ الْوَسِيلَةَ } إن كنتم إياه تعبدون كما يعبده عباده المُخلصون الذين لا يشركون بالله شيئاً كما عرَّف الله لكم عبادتهم في مُحكم كتابه: { يَبْتَغُونَ إِلَى ربّهم الْوَسِيلَةَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ } صدق الله العظيم.

    Wahai sekalian muslim, bertakwalah kalian kepada Allah, bukanlah tujuan dari pengumuman kompetisi ini adalah untuk mendapatkan al wasilah, namun bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan (al wasilah) jika sungguh kalian benar-benar hanya beribadat dan menyembah kepada Allah, seperti peribadatan hamba-hamba Allah yang ikhlas.

    Yaitu orang-orang yang tidak menyekutukan Allah dengan suatu apapun, sebagaimana yang telah Allah khabarkan kepada kalian mengenai ibadah mereka dalam muhkam Kitab-Nya:


    Mereka sendiri mencari jalan (al wasilah) kepada Tuhan mereka, siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah)

    Maha Benar Allah



    والسؤال الذي يطرح نفسه: أليس لكم الحقّ في ذات الله سُبحانه كما لهم أم إنكم ترونَهم أبناء الله سُبحانه الذي لم يتخذ صاحبة ولا ولداً؟ بل هم عباد لله أمثالكم ولكم من الحقّ في الله ما لهم، فلا فرق بين العبيد لدى الربّ المعبود إلا بتقواهم عند ربّهم بعملهم الخالص لوجهه الكريم، أفلا تتقون؟

    Persoalannya:

    Bukankah kalian punya hak yang sama dengan mereka di sisi Allah, ataukah kalian berpendapat mereka itu anak-anak Allah, Maha Suci Dia, yang tidak beristeri dan tidak beranak
    ?

    Bahkan mereka adalah para hamba milik Allah seperti kalian, kalian punya hak di sisi Allah sebagaimana mereka, tiadalah perbezaan antara para hamba yang menyembah di sisi Tuhan yang disembah melainkan dengan ketakwaan mereka di sisi Tuhan mereka, dengan amal perbuatan mereka yang ikhlas untuk mengharap keredhaan Allah yang Maha Mulia, maka mengapakah kalian tidak bertakwa kepada Allah
    ?



    ويا معشر المُسلمين لم يبعث الله رسله إلى الناس ليعظِّموهم فيحصروا التنافس إلى الله لهم وحدهم من دون الصالحين حاشا لله:
    { قُلْ هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ } صدق الله العظيم [البقرة:111].

    Wahai sekalian muslim, Allah tidak mengutus para rasul-Nya kepada manusia supaya manusia mengagungkan mereka, dengan membatasi kompetisi menuju Allah hanya untuk para nabi dan rasul sahaja tanpa orang-orang sholeh, semoga dijauhkan oleh Allah:

    Katakanlah: "Tunjukkanlah bukti kebenaran kalian jika kalian adalah orang yang benar". (111)
    Maha Benar Allah
    [Al Baqarah]



    بل تجدون دعوة كافة الأنبياء والمُرسلين هي ذات دعوة الإمام المهدي؛ يا عبيد الله اعبدوا الله وحده لا شريك له الذي خلقكم لتكونوا لهُ عابدين. تصديقاً لقول الله تعالى:
    { وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ ( 56) } صدق الله العظيم [الذاريات]

    Bahkan kalian akan dapati seruan dakwah seluruh nabi dan rasul adalah seruan dakwah yang sama dengan seruan dakwah Al Imam Al Mahdi;

    Wahai para hamba Allah, sembahlah Allah, beribadatlah hanya kepada Allah semata-mata, tiada sekutu bagi-Nya, Dia-lah yang telah menciptakan kalian agar kalian menjadi para penyembah Allah yang beribadah hanya kepada-Nya.

    Pembenaran terhadap firman Allah Ta'ala:

    Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (56)
    Maha Benar Allah
    [Adz Dzaariyaat]



    وسلامٌ على المُرسلين، والحمدُ لله رب العالمين..
    خليفة الله الإمام المهدي ناصر محمد اليماني.

    Salam ke atas para rasul, segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam..

    Khalifah Allah Al Imam Al Mahdi Naser Mohammed Al Yamani


    https://nasser-alyamani.org./showthread.php?p=110817

    اضغط هنا لقراءة البيان المقتبس..

المواضيع المتشابهه
  1. مشاركات: 0
    آخر مشاركة: 22-05-2019, 12:58 AM
  2. مشاركات: 0
    آخر مشاركة: 13-10-2018, 07:53 PM
  3. مشاركات: 0
    آخر مشاركة: 01-11-2014, 03:43 PM
  4. مشاركات: 0
    آخر مشاركة: 04-06-2014, 08:47 PM
  5. مشاركات: 3
    آخر مشاركة: 04-03-2013, 04:56 AM
ضوابط المشاركة
  • لا تستطيع إضافة مواضيع جديدة
  • لا تستطيع الرد على المواضيع
  • لا تستطيع إرفاق ملفات
  • لا تستطيع تعديل مشاركاتك
  •