[ لمتابعة رابط المشاركــــة الأصلية للبيــان ]
https://nasser-alyamani.org./showthread.php?p=136639
05 - 05 - 1435 H
23 Maret 2014
06:04 AM
_______________
Tanggapan Imam Mahdi Kepada Para Penanya
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Sholawat dan salam semoga tercurah ke atas kakekku Rasulullah Muhammad dan keluarganya yang suci. Amma ba'du..
Sebelumnya kami telah berfatwa dengan kebenaran agar tidak membatasi pengetahuan hanya pada para nabi saja tanpa orang-orang yang saleh, sehingga mereka tidak menentang fatwa Allah dalam muhkam kitab-Nya dalam kisah kalimullah, Musa ('alaihi sholatu wasallam) dan seorang hamba dari hamba-hamba Allah yang sholeh. Maka berkatalah kalimullah Musa kepada seorang hamba di antara hamba-hamba Allah yang sholeh:
{قَالَ لَهُ مُوسَى هَلْ أَتَّبِعُكَ عَلَى أَن تُعَلِّمَنِ مِمَّا عُلِّمْتَ رُشْدًا (66) قَالَ إِنَّكَ لَن تَسْتَطِيعَ مَعِيَ صَبْرًا (67) وَكَيْفَ تَصْبِرُ عَلَى مَا لَمْ تُحِطْ بِهِ خُبْرًا (68) قَالَ سَتَجِدُنِي إِن شَاء اللَّهُ صَابِرًا وَلا أَعْصِي لَكَ أَمْرًا (69) قَالَ فَإِنِ اتَّبَعْتَنِي فَلا تَسْأَلْنِي عَن شَيْءٍ حَتَّى أُحْدِثَ لَكَ مِنْهُ ذِكْرًا (70)}
صدق الله العظيم [الكهف]
Wahai lelaki, tidakkah Anda tahu bahwa kepemimpinan dan imamah itu bergantung pada tingkatan nilai/kualitas keilmuannya? Apakah Anda tidak menemukan kalimullah, Musa ('alaihi sholatu wasallam) yang mengatakan kepada seorang hamba di antara hamba-hamba Allah yang sholih:
{هَلْ أَتَّبِعُكَ عَلَى أَن تُعَلِّمَنِ مِمَّا عُلِّمْتَ رُشْدًا (66) قَالَ إِنَّكَ لَن تَسْتَطِيعَ مَعِيَ صَبْرًا (67) وَكَيْفَ تَصْبِرُ عَلَى مَا لَمْ تُحِطْ بِهِ خُبْرًا (68) قَالَ سَتَجِدُنِي إِن شَاء اللَّهُ صَابِرًا وَلا أَعْصِي لَكَ أَمْرًا (69) قَالَ فَإِنِ اتَّبَعْتَنِي فَلا تَسْأَلْنِي عَن شَيْءٍ حَتَّى أُحْدِثَ لَكَ مِنْهُ ذِكْرًا (70)}
صدق الله العظيم؟
Jadi perhatikanlah perkataan kalimullah Musa kepada seorang lelaki yang sholih itu bahwa dia akan tunduk pada semua perintahnya, menurutinya dan belajar dari pengetahuannya. Oleh sebab itu Nabi Allah dan Utusan-Nya, Musa, berkata kepada lelaki sholih itu:
{قَالَ سَتَجِدُنِي إِن شَاء اللَّهُ صَابِرًا وَلا أَعْصِي لَكَ أَمْرًا (69) قَالَ فَإِنِ اتَّبَعْتَنِي فَلا تَسْأَلْنِي عَن شَيْءٍ حَتَّى أُحْدِثَ لَكَ مِنْهُ ذِكْرًا (70)}
صدق الله العظيم.
Wahai orang-orang yang bertanya, demi Allah yang tidak ada Tuhan selain Dia, siapa pun yang membatasi pengetahuan hanya untuk para nabi saja dengan menafikan orang-orang yang sholeh, maka ia telah membesar-besarkan mereka (para nabi) tanpa kebenaran, sehingga ia tidak akan menerima/rela untuk bersaing dengan para nabi tersebut dalam cinta dan kedekatan Allah, dan dengan demikian maka jadilah ia seorang yang musyrik.
Wahai lelaki, Al-Qur'an adalah firman Allah yang diturunkan kepada penutup para nabi dan rasul, rasulullah Muhammad (solallohualaihi wa alihi wa sallam), dan malaikat Jibril menunjukkan kepadanya apa yang ditugaskan kepadanya dengan menyampaikan penjelasannya kepada bangsa pada zamannya, pada tingkat pemikiran mereka. Menegaskan firman Allah Ta'ala:
{وَأَنزَلْنَا إِلَيْكَ الذِّكْرَ لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ مَا نُزِّلَ إِلَيْهِمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ}
صدق الله العظيم [النحل:44].
Dan Allah melarang mereka untuk bertanya tentang (penjelasan) ayat-ayat dalam Al-Qur'an yang agung yang penjelasannya tidak diajarkan kepada nabi oleh malaikat jibril karena malaikat jibril lah yang akan mengajarkan penjelasannya kepada nabi, kemudian beliau (solallohu alaihi wasallam) akan mengajarkan kepada umatnya. Karena hal itu akan menjadi sebab kekafiran mereka terhadap kebenaran dari Tuhan mereka karena pikiran mereka tidak (belum) dapat menerima penjelasannya. Oleh karena itu Allah Ta'ala berfirman:
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَسْأَلُوا عَنْ أَشْيَاءَ إِن تُبْدَ لَكُمْ تَسُؤْكُمْ وَإِن تَسْأَلُوا عَنْهَا حِينَ يُنَزَّلُ الْقُرْآنُ تُبْدَ لَكُمْ عَفَا اللَّـهُ عَنْهَا وَاللَّـهُ غَفُورٌ حَلِيمٌ (١٠١) قَدْ سَأَلَهَا قَوْمٌ مِّن قَبْلِكُمْ ثُمَّ أَصْبَحُوا بِهَا كَافِرِينَ (١٠٢)}
صدق الله العظيم [المائدة:101]
Oleh sebab itu, Allah Taala berfirman:
{وَمَا آَتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ}
صدق الله العظيم [الحشر:7]
Bagaimanapun juga, demi Allah yang tidak ada Tuhan selain Dia, tidak menjadi masalah bagi Imam Mahdi apakah dia membuktikan gelar keilmuannya atau tidak. Namun yang memaksa saya untuk menjelaskan hal ini adalah untuk mematahkan pernyataan berlebihan kalian mengenai para rasul dan nabi karena kalian menjadikan Allah hanya milik/untuk mereka (para nabi dan rasul) tanpa kalian, sehingga kalian melarang orang-orang shaleh untuk bersaing dengan para nabi dan rasul dalam cinta dan kedekatan dengan Allah, seolah-olah mereka adalah anak-anak Allah, Maha Suci Dia! Sesungguhnya, para Nabi dan al Mahdi yang Ditunggu adalah hamba Allah seperti kalian, dan kalian berhak atas Zat Allah sebagaimana dimiliki oleh para nabi dan rasul-Nya, maka bertakwalah kepada Allah.
Wahai kekasihku di sisi Allah (pencari keadilan/anggota forum), selama Anda merasa keberatan dengan fatwa Imam Nasser Muhammad Al-Yamani bahwa di antara orang-orang shaleh ada yang lebih berilmu dari para rasul, karena Anda merasa sulit menerima fatwa tersebut, maka dari itu kami tahu dengan pasti bahwa Anda tidak akan mau bersaing dengan Muhammad, Rasulullah (sholalohualaihi wa alihi wa sallam). Dan selama Anda yakin bahwa Anda tidak memiliki hak untuk bersaing dengan Muhammad, Rasulullah (sholalohualaihi wa alihi wa sallam) dalam cinta kepada Allah dan kedekatan-Nya, maka Anda telah menjadi salah satu di antara orang-orang musyrik yang membesar-besarkan para nabi dan rasul. Padahal para rasul Allah tidak menyeru kalian untuk memuliakan mereka secara zalim atas seorang hamba; Sebaliknya mereka berkata:
“Dan kami hanyalah manusia biasa seperti kalian.”
Maka janganlah kalian memfitnah para rasul Allah, karena mereka hanya menyeru kalian untuk beribadah kepada Allah saja, tanpa sekutu, dan untuk berlomba-lomba dalam cinta kepada Allah dan kedekatan-Nya, sebagaimana Mahdi yang Ditunggu menyeru kalian di era dialog sebelum kemunculan dan setelah kemunculan, untuk bersaing dengan Mahdi yang Ditunggu dan para nabi serta rasul dalam cinta Allah dan kedekatan-Nya, sehingga kalian termasuk di antara hamba-hamba yang bersaing memperebutkan Tuhan yang disembah untuk menentukan siapa di antara mereka yang paling dikasihi dan paling dekat, tanpa meninggikan satu sama lain secara tidak adil; Sebaliknya, masing-masing dari mereka berupaya menjadi hamba yang paling dikasihi dan paling dekat dengan Allah. Menegaskan firman Allah Yang Maha Esa:
{يَبْتَغُونَ إِلَىٰ ربّهم الْوَسِيلَةَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ وَيَرْجُونَ رَحْمَتَهُ وَيَخَافُونَ عَذَابَهُ إِنَّ عَذَابَ رَبِّكَ كَانَ مَحْذُورًا}
صدق الله العظيم [الإسراء:57].
Wahai Pencari Keadilan, bersainglah dengan Imam Mahdi Nasser Muhammad Al-Yamani dalam cinta kepada Allah dan kedekatan-Nya sebagaimana Muhammad, Rasulullah, dan para sahabatnya yang terhormat biasa bersaing dalam cinta Allah dan kedekatan-Nya. Dan Allah Ta'ala berfirman:
{وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ ربّهم بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَن ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطاً}
صدق الله العظيم [الكهف:28].
Wahai lelaki, jadilah di antara orang-orang yang bersyukur karena Allah telah mentakdirkan kehadiranmu pada umat yang diutus Imam Mahdi, dan jadilah di antara orang-orang yang bersyukur karena Allah telah menjadikanmu bertemu (bersinggungan) dengan seruan Mahdi yang Ditunggu di zaman dialog sebelum kemunculannya, agar Anda termasuk orang-orang yang mendahului dalam kebaikan, yang mendeklarasikan persaingan dengan semua hamba Allah yang disembah, untuk menjadi yang paling dekat (dengan-Nya). Dan janganlah Anda termasuk di antara orang-orang musyrik.
Maka ketahuilah bahwa kalian mempunyai hak atas Zat Allah sebagaimana hak yang dimiliki oleh para nabi-Nya, para rasul-Nya, dan Al Mahdi yang Ditunggu, jadi kapankah kalian akan memahami pernyataan yang benar dan ketegasan pemberitaan tersebut wahai umat Islam?
Seruan Kemahdian global telah masuk pada awal tahun kesepuluh sejak dimulainya, dan semua pernyataan-penjelasan yang benar dalam Al-Qur'an yang agung ini tidak pernah difikirkan (pent: menjadi bahan pertimbangan) oleh kalian kecuali beberapa orang berakal yang merenungkan pernyataan-penjelasan yang benar bagi Al-Qur'an tersebut. Dan tidak seorangpun yang dapat menjadikannya peringatan (bahan pemikiran) kecuali orang-orang yang berakal.
Semoga kedamaian tercurah ke atas para rasul-Nya dan puji syukur kehadirat Allah..
Saudaramu;
Imam Mahdi Nasser Muhammad Al Yamani.
Penerjemah:
Turwidi Buwang