Imam Nasir Muhammad Al Yamani
10 - 05 - 1436 H
01 - 03 - 2015 M
07:11 pagi
_______


Dan Setelah (Kusampaikan) Salam Damai, Berikut Ini Adalah Kata-Kata Yang Penting, Wahai Cahaya Mata Bagi Imam Kalian..

Dan setelah salam damai, saya katakan: Wahai para (Ansar) pendukung yang baik di era dialog sebelum kemunculan, seandainya keridhaan Diri Allah bagi hamba-hambaNya tidak tercapai dan patah hati serta kesedihan tetap ada pada Diri Allah, Tuhan yang Maha Kuasa, Yang Maha Penyayang dari semua penyayang hingga waktu yang tak berkesudahan, apa yang akan kalian lakukan?

Mungkin salah satu pengabdi An Naim Al A'dhom dari orang-orang yang dicintai Allah dan yang mencintai-Nya ingin mengatakan: “Tunggu, tunggu, wahai Imam semesta alam, apakah kami bisa menganggap ini sebagai fatwa dari Anda bahwa keridhaan jiwa Allah tidak akan datang? tidak dapat dicapai untuk hamba-hamba-Nya yang tersiksa dan penuh penyesalan?”

Kemudian Imam Al-Mahdi Nasir Muhammad Al-Yamani menjawab semua penanya dari pengabdi An Naim Al A'dhom dan saya berkata: Sebaliknya, saya ulangi pertanyaannya sebelum fatwa dan saya katakan: Jika Anda tahu bahwa penyesalan dan kesedihan di dalam Diri Allah akan tetap abadi dan selalu hingga tak terbatas (waktu), apa yang akan kalian lakukan?

Mungkin Ansar yang lain ingin mengatakan: "Tunggu, tunggu, wahai Imam semesta alam. Anda telah menakuti kami dengan pertanyaan Anda! Jadi, apakah setelah ini, kami akan menunggu fatwa dari Imam Al-Mahdi Nasir Muhammad Al-Yamani bahwa keridhaan jiwa Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang atas hamba-hamba-Nya yang menyesali apa yang mereka lalaikan di sisi Tuhan mereka tidak akan terpenuhi; agar Dia mengampuni mereka dan ridha pada mereka.”?

Kemudian Imam Al-Mahdi Nasir Muhammad Al-Yamani menjawab dan saya berkata: Wahai manusia, saya ingin jawaban sebelum fatwa dikeluarkan. Dan saya ulangi pertanyaan untuk ketiga kalinya, dan saya katakan: Jika keridhaan Diri Allah, Yang Maha Pengasih lagi Penyayang tidak tercapai, dan Anda tahu bahwa Dia akan tetap menyesal dan sedih selamanya, apa yang akan kalian lakukan?

Mungkin Ansar yang lain ingin berkata: "Wahai imamku, apakah kami menganggap ini sebagai fatwa darimu bahwa keridhaan Diri Allah yang paling penyayang di antara mereka yang penyayang tidak akan pernah tercapai selamanya dan abadi."?

Kemudian Imam Al-Mahdi Nasir Muhammad Al-Yamani menjawab para penanya dan saya berkata: Tidakkan kalian mau menjawab saya dengan jujur sebelum fatwa dikeluarkan, apa yang akan kalian lakukan?

Mungkin semua pendukung yang baik (Anshar) ingin mengatakan: “Apa yang bisa kami lakukan, wahai Imam Mahdi Nasir Muhammad al-Yamani, jika keridhaan pada Diri Allah adalah dengan menceburkan diri kami ke dalam Neraka yang paling dalam, maka kami akan melemparkan diri kami sendiri dan kami akan melakukannya, tidak peduli, dan kami telah menjadikan Anda sebagai saksi terhadap hal itu sebelumnya dan Anda termasuk di antara para saksi.”

Kemudian Imam al-Mahdi Nasir Muhammad al-Yamani menjawab kalian dan saya berkata: Tetapi jika kalian tahu bahwa itu tidak akan berhasil, apa yang akan kalian lakukan jika kalian mengetahui dengan pasti bahwa keridhaan Diri Allah, Yang Maha Penyayang di antara mereka yang penyayang tidak akan tercapai selalu, selamanya, dan abadi? Dan saya ingin jawaban yang memisahkan antara haq dan yang batil, dan bukan senda-gurau.

Kemudian Imam Al-Mahdi Nasir Muhammad Al-Yamani memerintahkan kalian untuk berhenti menyelesaikan pernyataan ini selama satu jam, dan saya akan memberikan jeda antara ini dan pernyataan lainnya setelah jeda; Jadi kalian (bisa) melanjutkan membaca pernyataan (berikutnya) setelah satu jam, dan siapa pun yang menambahkan waktu, tidak ada yang salah dengan itu, dan yang penting adalah kalian berhenti selama satu jam penuh, dan itu adalah periode yang cukup untuk merenungkan jawabannya, sebuah jawaban akhir sebelum dikeluarkannya fatwa.

Salam sejahtera semoga tercurah ke atas para Utusan dan segala puji bagi Allah..

___________________________

(Penterjemah : Berfikirlah atas jawaban bagi pertanyaan di atas selama satu jam atau lebih, sebelum melanjutkan keterangan lanjutan di bawah ???? ini)
_________________________

????

بسم الله الرحمن الرحيم

Semoga shalawat dan salam tercurah ke atas semua nabi dan rasul Allah dari awal sampai yang terakhir, Muhammad, Rasul Allah, damai dan berkah atasnya, dan atas keluarga mereka yang baik dan suci (dari kesyirikan), dan atas semua orang yang beriman dari awal hingga akhir, dan di majelis tertinggi sampai Hari Pembalasan.

Kemudian saya katakan, “Tunggu, tunggu” Seolah-olah saya melihat mata kalian merah karena air mata yang berlinang, dan lidah masing-masing dari kalian dari para pengabdi An Naim Al A'dhom berkata: “jika kami akan menemukan dari Imam sebuah fatwa dalam pernyataan setelah jeda bahwa keridhaan Allah tidak akan pernah tercapai, bahkan untuk selamanya. Kami tidak akan menyangkal Imam Mahdi jika dia memberi kami fatwa terswbut, tapi kami akan berkata:"

"Wahai Tuhan semesta alam, mengapa Engkau menciptakan kami? Kami tidak membutuhkan kehidupan dunia ini, tidak membutuhkan kehidupan akhirat, dan kami tidak membutuhkan taman-taman kebahagiaan (syurga) dan para bidadari. Bahkan sekalipun jika Engkau menciptakan syurga kebahagiaan lain yang lebih besar dan lebih besar lagi agar kami ridha/senang maka itu tidak ada gunanya, karena jika Engkau melakukan itu, itu hanya sia-sia, sebab kami tidak akan ridha sampai Engkau ridha!

Wahai Tuhan yang paling penyayang daripada semua yang penyayang, bagaimana kami bisa menikmati syurga kenikmatan sedangkan Engkau sesuatu yang paling kami cintai menyesal dan berduka atas hamba-hamba-Mu yang diazab, yang menyesali apa yang mereka lalaikan dari sisi Tuhannya, sedang mereka berputus asa dari rahmat Tuhannya? Dan Engkau tidak menganiaya mereka, tetapi mereka lah yang menganiaya diri mereka sendiri! Sesungguhnya penyesalan serta kesedihan kami bukan untuk mereka, melainkan karena tidak tercapainya kebahagiaan terbesar, yang lebih besar dari kebahagiaan akan taman kebahagiaan (Syurga). Maka kami tidak membutuhkan kehidupan duniawi ini kecuali untuk meraih keridhaan Allah di dalam Diri-Nya, sebagai tujuan kehidupan dunia dan akhirat.

Maka jika itu tidak terwujud, maka terkutuklah kehidupan dunia, kehidupan akhirat, taman syurga, para bidadari, para pemuda yang abadi (tidak menua), sungai madu yang murni, sungai air yang tidak bernoda, dan segala sesuatu yang ada selain Tuhan keberadaan yang ada sebelum keberadaan.

Maka jika keridhaan di dalam DiriMu tidak terwujud, dan kesedihan-Mu menjadi abadi, maka kami katakan mengapa Engkau menciptakan kami wahai Tuhan semesta alam?

Maka demi kemuliaan dan keagungan-Mu, seluruh kerajaan-Mu tidak akan menyenangkan hamba-hamba-Mu, yakni orang-orang yang Engkau cintai dan mereka mencintai-Mu. Maka penuhilah tujuan mereka, wahai Yang Paling Penyayang di antara para penyayang. Jikakeridhaan Diri Anda tidak tercapai, maka jauh, sangat jauh, demi Tuhan bumi dan langit, dan Tuhan dari apa apa yang terdahulu dan yang akan datang, kami tidak akan senang dengan taman-taman kebahagiaan, apa pun itu atau bagaimanapun itu, sampai keridhaan di dalam Diri-Mu terpenuhi, wahai Tuhan kami, dan kesedihan-Mu hilang dan Engkah ridha di dalam Diri-Mu. Maka kepada-Mu kami menyembah dan kepada-Mu kami bersujud, dan kami tidak akan berubah (mundur), bahwa kami tidak akan ridha sampai Engkau ridha.

Maka dengarkanlah wahai Imam Al-Mahdi Nasser Muhammad Al-Yamani, jadi Entah Anda akan memberi kami fatwa ataupun tidak, kami tidak akan berubah (pendirian). Maka dengarkanlah wahai Imam Al-Mahdi Nasser Muhammad Al-Yamani, meskipun Anda masih hidup atau telah mati, Kami tidak akan mengubah apapun (dari pendirian kami), karena kami telah mempelajari kebenaran, jadi apa lagi yang tersisa setelah kebenaran melainkan kesesatan? Kami tidak memujamu wahai Nasser Muhammad, ataupun memuja pada pemberdayaanmu (pengesahanmu dengan kekuasaan) di muka bumi; Sebaliknya, kami menyembah Allah, Tuhan kami dan Tuhanmu, tak perduli apakah Anda hidup atau mati, kami tetap berada di atas perjanjian kami dan janji kami teguh dan berlanjut.”

Kemudian Imam Al-Mahdi Nasir Muhammad Al-Yamani menjawab semua pengabdi An Naim Al A'dhom, orang-orang yang dicintai Allah dan mereka mencintai-Nya, dan saya berkata: Jauh, sangat jauh bagi Nasir Muhammad al-Yamani untuk mati, insya Allah, sampai Allah memampukan dia di muka bumi dan memenuhinya dengan keadilan, insya Allah setelah bumi dipenuhi dengan ketidakadilan dan penindasan.

Adapun fatwa tentang perwujudan kebahagiaan terbesar, demi Allah, kemudian demi Allah, dan kemudian demi Allah, saya tahu bahwa kalian akan berani berdebat dengan Allah dengan percaya diri sambil mengangkat kepala dan berkata:

“Jika Engkau tidak mewujudkan bagi kami kebahagiaan yang paling besar yang melebihi kebahagiaan akan taman-taman kebahagiaan, yakni agar Engkau ridha di dalam Diri Engkau, lalu mengapa Engkau menciptakan kami, wahai Allah Tuhan semesta alam? Maka jika demikian Engkau telah menganiaya kami, sedangkan Engkau telah berkata dan perkataan-Mu adalah kebenaran:

وَلَا يَظْلِمُ رَبُّكَ أَحَدًا (49)

صدق الله العظيم [الكهف].

Tetapi jika Engkau tidak mewujudkan kebahagiaan terbesar bagi kami, yakni kebahagiaan yang melebihi kebahagiaan akan taman kebahagiaan sehingga Engkau ridha, maka biarlah dua makhluk utama (manusia dan jin), dan semua yang berjalan ataupun yang terbang menjadi saksi, dan cukuplah Engkau menjadi saksi bahwa kami para pengabdi An Naim Al A'dhom, pendukung al-Mahdi yang Dinantikan di era dialog sebelum kemunculan, orang-orang yang dicintai Allah dan mencintai-Nya, sungguh telah dizalimi dengan kezaliman yang tidak sebanding dengan kezaliman yang ada jika keridhaan jiwa Allah yang maha Pengasih tidak tercapai, dan kesedihan-Nya hilang. Kami tidak akan ridha sampai Engkau ridha, wahai Yang Paling Penyayang dari para penyayang. Pena telah diangkat dan kertas telah dikeringkan. Dan bahkan jika Engkau menjadikan masing-masing dari kami hamba yang paling Engkau cintai di antara para hamba dan menjadi yang paling dekat dengan esensi kerajaan-Mu yang ada dan tinggal di tingkat tertinggi di taman kebahagiaan di kerajaan-Mu, kami tidak akan ridha sampai Engkau ridha".

---------Pernyataan selesai-------

Demi Allah, kemudian demi Allah, dan kemudian demi Allah, bahwa hanya hati orang-orang yang dicintai Allah dan yang mencintai-Nya saja yang memahami hakikat akan kebahagiaan terbesar (An Naim Al A'dhom). Wahai umat islam, apakah kalian tahu mengapa Tuhan mereka tidak akan membuat mereka ridha/senang dengan seluruh kerajaan-Nya sampai Dia ridha? Maka ketahuilah bahwa itu karena mereka adalah kaum yang dicintai Allah dan mereka mencintai-Nya. Maka bagaimana mungkin mereka bisa senang dengan taman-taman kebahagiaan setelah mereka mengetahui bahwa yang paling mereka cintai di hati mereka (Allah) menyesali dan berduka atas hamba-hamba-Nya yang menyesali apa yang telah mereka lalaikan di sisi Tuhan mereka?

Betapa besar nilai dan kedudukan mereka di sisi Tuhan mereka! Dan saya bersumpah demi Dia yang meninggikan langit tanpa tiang yang dapat kalian lihat, bahwa para Nabi dan Syuhada akan iri kepada mereka, padahal mereka bukan Nabi ataupun Syuhada untuk mendapatkan kedekatan dan kedudukan dengan Tuhan mereka, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya. Meskipun mereka memiliki dosa, mereka bertaubat, maka Allah menerima taubat dari mereka, dan Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang mensucikan diri.

Salam bagi para utusan dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

Saudaramu, pengabdi An Naim Al A'dhom;
Imam Mahdi Nasser Muhammad Yamani.

Dan pada namaku, Allah telah menjadikan hakikat dari urusanku, maka barang siapa yang ingin beriman hendaklah dia beriman, dan barang siapa yang menghendaki kekafiran, biarlah dia ingkar. Kepada Allah kembali segala urusan. Dan Dia mengetahui setiap mata yang khianat dan apa yang tersembunyi di dalam hati.


https://nasser-alyamani.org./showthre...10#post_178737




Penerjemah:
Turwidi Buwang